Setelah gue menelurkan tulisan di bawah ini,
http://antonkisworo.blogspot.co.id/2014/10/segmen-motor-sport-150cc.html
Kemudian muncullah All New CB150R yang secara design produk hampir sesuai dengan tulisan gue. Kurangnya Honda masih belum berani bermain di kelas berbeda dibanding kompetitor sehingga produk yang dibuat masih berkutat di price area yang sama, terkesan kurang all-out (atau premium sesuai tulisan gue) dan kurang inovatif karena selalu mengikuti tren dari kompetitor. Nah, dengan All New CB150R itulah mungkin segmen motor sport 150 cc agak banyak berubah. Sudah terlihat dari data penjualan dalam beberapa bulan setelah launching.
Kali ini bahasnya motor matik deh. Segmen tergemuk dan varian yang cukup banyak. Tapi mungkin yang paling pas itu adalah bahas yang 125 cc. Memang terlihat belum ada yang mau membuat motor matik yang compact tapi advanced. Advanced ini kelasnya harus yang premium. Yamaha cukup berani dengan menelurkan N-Max. Sayang bodi nya terlalu bongsor. Kalau saja ada motor matik yang compact dengan spesifikasi mirip N-Max, itu baru pasar motor Indonesia sudah cerdas. Karena selama ini pasar motor matik banyak berkutat masalah pricing untuk mengejar share. Tidak salah sih, untuk mengakomodir masyarakat yang ingin memiliki motor. Tapi di sisi lain, keluhan sana sini di anggap lumrah, dan pabrikan tidak perlu bertanggung jawab lebih. Karena harganya mencerminkan kualitas.
Seringkali produk matik yang beredar ada saja kekurangan yang sebenarnya bisa ditutupi namun harus mengorbankan harga. Contoh suzuki ada Hayate 125 cc, kekurangannya dek depan tidak rata dan belum fuel injection. Yamaha GT125, kekurangannya update matik yamaha 125 cc kelas atas terkesan lambat, tangki yang kecil. Di sisi lain yamaha ketinggalan dengan banyak update dari Honda yang terbaru mengeluarkan Vario 125 esp yang notabene standarnya Honda untuk masa kini, semuanya serba setengah-setengah, bahan bodi dan cat yang tidak sebagus kompetitor, kualitas part yang biasa-biasa aja.
Nah, mana yang ideal. Konsep yang gue sarankan untuk pabrikan memang cukup berat bagi pabrikan, karena harus sempurna. Sementara kan konsep pengembangan teknologi, jangan sempurna dulu, ntar produk berikutnya gak ada ide lagi. Konsepnya menggabungkan semua tipe yang gue sebutkan tadi.
1. Desain, Yamaha udah terkenal kalau soal ini. Siapa yang tidak terkesan dengan desain GT 125. Designer motor Yamaha memang yahud sih. Jadi desain ya seperti yang Yamaha selama ini bikin namun harus elegan seperti GT 125. Tetapi harus dibedakan agar terkesan premium seperti N-Max, minim striping, ada emblem, dan cat premium layaknya Aerox (model Aerox awkward)
2. Mesin, memang yang dirasa cukup bagus punya Honda. Tapi kalau masalah ini saya rasa ketiga pabrikan sudah membuat mesin yang cukup oke di kelasnya.
3. Part, kualitas spare part Suzuki harus menjadi standar di kelas matik premium. Banyak yang bilang mahal, tapi kan sesuai kualitas. Banyak loh yang pakai roller skywave/skdrive ke vario nya.
4. Kaki-kaki. Velg ring 14 dirasa pas karena aftermarket sudah banyak. Lebarnya depan 2,15" dan belakang 2,5". Ban depan 90/80 dan belakang 100/80
5. Shock belakang, harus double shock biar stabil kalau ngebut (namanya juga matik premium).
6. Jenis rem depan belakang harus cakram.
7. Dek depan rata, karena konsep design matik di Indonesia adalah ke-compact-an nya.
8. Tangki dan bagasi harus besar. Tangki bensi paling tidak 5 liter dan bagasi muat helm half face. Ini untuk mengakomodir yang sering mondar mandir pake matik. Biar gak bolak balik ke spbu.
Oke segitu cukup. Harga bisa di kisaran Honda Sonic. Memang bukan buat tinggi penjualan tapi sekedar menyediakan produk yang berkualitas bagi yang memang punya duid dan tau kualitas.
0 comments :
Post a Comment