Antara Penyanyi dan Petani

Leave a Comment
Kepikiran topik ini karena beberapa bulan terakhir sering mendengar radio di pagi hari. Tumben ya dengerin radio. Dalam siaran radio itu ada iklan yang bersifat tidak komersial (iklan sosial kali ya) yang diputar hampir setiap ada jeda siaran.

Sebagai gambaran, iklan tersebut memunculkan penyanyi ternama (iklan dibuat dalam berbagai versi dengan penyanyi berbeda) sebagai pelaku utama. Dalam salah satu versi iklan, memunculkan sang penyanyi yang beralih profesi. Percakapan dalam iklan tersebut mengindikasikan bahwa penyanyi tersebut beralih profesi karena maraknya pembajakan yang menurut mereka menghilangkan pendapatan sehingga mereka harus beralih profesi agar tetap bisa memperoleh pendapatan.
Ya kalau gambaran iklannya kurang jelas dengerin sendiri ya di radio, pagi-pagi.
Read More...

Kangen Nulis

Leave a Comment
Udah lama banget gak nulis. Bingung mau nulis apaan. Kasih ide donk.
Read More...

Keanehan Pasar Sepeda Motor

2 comments

Dikutip dari pertamax7.com, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melalui ketuanya yakni  Messi, Jumat (23/1/2015 ) menyatakan dugaan kartel dilakukan dua penguasa pasar berdasarkan harga jual yang kelewat tinggi untuk kelas matic dan bebek menurut KKPU, berikut penuturannya dalam point:
  •  Penyelidikan awal atas dugaan kartel harga sepeda motor underbone (bebek) dan skuter matik (skutik) ini atas inisiatif KPPU sendiri karena melihat harga sepeda motor sangat mahal. Padahal, sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak dipakai masyarakat,
  • KPPU mendapati biaya produksi motor bebek dan skutik rata-rata hanya Rp 7,5 juta hingga Rp 8 juta per unit. ”Nyatanya, produsen menjual dengan kisaran harga di atas Rp 15 juta per unit,
  •  Sepantasnya harga motor bebek dan skutik tidak lebih dari Rp 12 juta per unit. ”Tidak sampai dua kali lipat seperti sekarang ini,”
Read More...

Membuat Motor Nyaman Digunakan: Honda Vario 110 FI

221 comments
Setiap pabrikan motor melahirkan produknya sudah sesuai standarnya. Artinya motor diproduksi sudah dengan berbagai pertimbangan keselamatan dan kenyamanan. Hanya saja perlu disadari bahwa standar yang dibuat pabrikan pastinya akan menyesuaikan dari sisi konsumen juga dalam arti standar dan harga akan beriringan. Entah karena perekonomian Indonesia yang memang masih jauh dibanding negara-negara maju, membuat produk yang beredar di Indonesia diusahakan dengan harga yang terjangkau, berarti standarnya juga agak berada di bawah. Berbeda dengan dengan motor-motor yang beredar di Eropa dan Amerika yang memiliki standar tinggi walaupun pabrikannya sama seperti yang di Indonesia seperti Honda, Yamaha, Suzuki, atau Kawasaki. Makanya jangan heran kalau ada beberapa model di luar negeri yang tidak dipasarkan Indonesia. Sebagai contoh di Eropa beredar Yamaha MT125, secara kelas mesin bisa dibilang tergolong kelas motor jalanan biasa, namun secara produk ini sangat berbeda dengan motor kelas 125 cc yang beredar di Indonesia seperti Supra X 125 atau Jupiter MX (135 cc). Harganya jangan ditanya. Untuk kelas 125 cc, Yamaha MT125 dijual di kisaran harganya Kawasaki Ninja 250 cc versi ABS. Edan kan. Padahal kapasitas mesin cuma setengahnya.
Read More...