Kenapa Pembagian Gaji Karyawan Harus Tanggal 25?

10 comments

Beberapa waktu lalu gue pernah nge-tweet tentang hal ini di @kisworo. Tapi berhubung twitter dibatasi postingnya maka akan lebih leluasa menulis di sini. Tulisan ini murni hanya pendapat gue, boleh dijadikan patokan, boleh juga tidak. Tidak ada fakta resmi yang menjawab topik ini. Apa yang dikemukakan di sini hanya analisis dari kondisi sekitar dan pendapat semata.

Yang menjadi awalan permasalahan ini adalah kebingungan gue sendiri. Gue lahir di Bandar Lampung dan tinggal di sana sampai SMA, sebelum memutuskan hijrah ke pulau Jawa untuk mencari ilmu dan berlian. Orang tua merupakan abdi negara. Kehidupan di sana dengan tempat gue sekarang sangat berbeda. Di sana seperti ada 'mindset' seseorang dianggap bekerja jika menjadi abdi negara alias PNS. Jadinya, lingkungan sekitar banyaklah PNS dan mereka gajian tanggal 1, awal bulan. Memang ada beberapa perusahaan yang bagus di sana, namun untuk gajian masih banyak yang tanggal 1.

Ketika hijrah ke pulau Jawa atau lebih spesifik di Jabodetabek karena gue kuliah di Bogor dan bekerja di Jakarta, di sekitar gue sangat banyak orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan. Karena jumlah perusahaan di Jabodetabek jauh..jauh..sekali banyaknya dengan di Bandar Lampung. Impactnya, sebagian besar orang gajian di tanggal 25. Pada saat belum mengetahui hal tersebut, gue sangat heran kenapa mallnya justru rame di akhir bulan.

Perbedaan yang begitu menonjol dalam pola hidup membuat gue bingung, kenapa sih gajiannya tanggal 25. Kan kalau tanggal 1 lebih mudah seperti layaknya PNS. Tidak tahu darimana jawaban tersebut tiba-tiba muncul dari pemikiran gue ketika menjadi karyawan bank selama kurang lebih 2 tahun. Gue berposisi sebagai Customer Analytics di sana. Kalau diterjemahkan secara harfiah berarti gue sebagai analis nasabah. Karena tiap hari kerjaannya analisis duitnya nasabah, maka lama-kelamaan terbiasa dengan pola aliran uang yang ada di masyarakat, walaupun hanya sebagian kecil. Sebagian kecil ini sebenernya representasi dari masyarakat di Indonesia. Mungkin banyak yang sudah tahu, banyak yang menyebut kalau Indonesia itu negara kapitalis, yang kaya mah kaya, yang miskin mah miskin aja. Dimana indikator gampangnya adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat itu hampir seluruhnya (hampir 90%) dikuasai hanya sebagian kecil orang (sekitar 2%). Nah, kondisi itu terjadi juga di nasabah bank tersebut.

Selain faktor uang yang beredar, ada faktor lain bernama 'pencitraan'. Entah pemikiran gue darimana ini. Tapi itu yang gue rasakan. Hampir setiap bank di Indonesia itu butuh 'pencitraan', artinya mereka ingin terlihat sangat baik di masyarakat. Berawal dari pencitraan inilah sesungguhnya kenapa gue bisa menjawab gajian itu tanggal 25. Supaya citra suatu bank baik maka dana pihak ketiga (kasarnya tabungan) harus tinggi. Sedangkan di sisi lain pelaporan keuangan suatu perusahaan biasanya itu di awal bulan atau evaluasi setelah akhir bulan berakhir, atau kalau laporan tahunan maka laporan akan memuat kondisi pada tanggal 31 Desember. Dengan begini, ketika gajian tanggal 25 maka dana akan masuk ke kantong-kantong bank di tanggal tersebut karena rata-rata perusahaan memang bekerja sama dalam penggajian. Hal ini jelas mengakibatkan kondisi banyaknya dana yang ada di bank akan tinggi di minggu akhir setiap bulan yang mengakibatkan laporan bulan depannya akan terlihat sangat baik dengan dana yang berlimpah.

Mungkin orang biasa akan menganggap, ya toh sama aja buat masyarakat. Kan uangnya akan dihabiskan juga. Tapi tidak untuk para penikmat citra toh. Dengan asumsi, gaji setiap orang mulai kembang kempis setelah dua minggu maka kondisi tanggal 30 atau 31 aman bagi bank. Akan beda kondisinya jika seluruh karyawan gajiannya tanggal 1. Dimana kondisi uang di bank berada di titik terendah pada tanggal 30 atau 31 menyebabkan dana yang beredar di masyarakat terlihat sangat sedikit.

10 comments :

  1. Kalau semua karyawan digaji di tanggal yg sama (misal tanggal 1), maka duit di tangan konsumen bakal melonjak di awal bulan, dan di akhir bulan akan mencapai titik terendah. Kalau hal ini terjadi maka harga2 akan melejit di awal bulan karena tingginya permintaan konsumen. Selain itu,bayangkan macetnya jakarta jika semua konsumen berbondong2 ke mall di awal bulan.

    ReplyDelete
  2. @dimas: jumlah uang tidak berkaitan dengan permintaan dim

    ReplyDelete
  3. baru baca web-nya kisworo ini dan gue baru tau ttg fenomena "pencitraan" bank ini. gue kira selama ini gajian swasta tgl 25 itu murni biar fluktuasi konsumsi di masyarakat cukup merata di setiap harinya. tp memang kalo hanya karna alasan itu gw jd mikir lagi : "knapa gak pas pertengahan bulan aja gajiannya?" hehe.. so, statement ttg pencitraan perbankan lo diatas very make sense for me ton. cool posting bro! hahaha

    ReplyDelete
  4. Intinya mah kalian kan sudah besar jadi kalian tahu mana yang baik mana yang buruk.

    ReplyDelete
  5. Boleh tahu kira2 brp % dana dri gaji yg mengendap terhadap jumlah total dana dr pihak ke tiga? Rasa2nya tdk signifikan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yakin tidak signifikan? Dari gaji direktur aja udah gede koq

      Delete