Black in the moon

Leave a Comment

Jum'at, 7 September 2012

Kata orang, gelap itu menyeramkan. Oke, saya setuju dengan kata orang itu, tapi ga seratus persen setuju. Ada 50% porsi ketidaksetujuan dalam hal ini. Tanya Kenapa? Begini ceritanya..

Suatu hari, di waktu paling absurd sebulan, dimana segambreng kerjaan abstrak meronta minta di selesaikan, saya berkesempatan kabur sebentar (meski harus dibayar dengan bergadang sampai bego kemudian), untuk mengunjungi salah satu bioskop yang ada di daerah lingkar HI. Ga ada rencana sebelumnya, hanya spontanitas yang diiringi niat 3/4 saja (1/4 lainnya ingin tetap duduk manis di depan komputer), saya dan seorang teman pergi nonton sesuatu yang masih abstrak bentuknya (belum tahu mau nonton apa, pokoknya mah nonton aja, titik).

Setelah membeli tiket, kami turun sebentar untuk mencari ransum, kebetulan sudah jam makan malam. Pilihan kami adalah toko burger yang ada di lantai LG. Alasannya sederhana, cepat, hemat, dan nikmat. Maka pergilah kami ke toko burger. Karna waktu mepet, kami bungkus semua panganan dan membawanya ke gedung bioskop. Nikmatnya nonton sambil ngeburger. Slurpp.. :)


Gelap total. Hanya cahaya lampu LED yang memantul di layar yang menghasilkan gambar. Hanya itu sumber penerangan plus lampu hp jika kelewat mendesak. Hanya layar bioskop yang jelas terlihat, baik gambar, tulisan, dan ekspresi. Selebihnya gelap. Jangan heran kalau saya sering kesandung atau salah ambil posisi duduk kalo lagi di bioskop. Gelap cyinn.. (fakta 1 tentang gelap yang menyeramkan).

Setelah mendapat tempat duduk yang PW, dengan brutal, burger segera dilahap. But hey..ada yang dilupakan. Saya ga suka tomat. Biasanya, tomat2 yang ada dilapisan burger itu saya buang jauh2 atau dikasih ke orang lain. Sekarang? Boro2 nyari tomat, nyari mana burger yang bener aja susah.

Akhirnya, dengan kondisi gelap gulita, dan fakta akan ada tomat yang tidak disukai, saya coba makan burger tersebut. Gelap membuat saya ga bisa melihat tomat yang sama sekali ga saya suka. Ajaibnya, gelap ini juga yang bikin tomat berasa ga ada. Dan ga kerasa juga, burger lenyap tak bersisa. Ga salah gigitkah? Ngga dong, kan pake feeling :)

Hei, ternyata ga selamanya gelap itu bikin menderita. Buktinya gelap yang terjadi di gedung bioskop bikin saya melahap habis tomat yang disuka, meski awalnya dipaksa..

Hmm, kadang gelap membuat kita lebih kuat, lebih berani, lebih tegar, lebih peka. Aih, sebegitunyakah efek berhasil menaklukan tomat dalam gelap sehingga saya berkesimpulan seperti itu?? Hmmm, mungkin iya, mungkin tidak, mungkin saya yang terlalu lebay menghadapi suasana, hehe..

Coba tutup mata kalian dan mulai berjalan. Gelap. Mungkin saja ada sesuatu yang tidak kita suka di depan sana. Tapi, siapa yang tahu? Siapa yang peduli? Kita ga melihat mereka, kita ga tahu. Satu hal yg perlu diKecuali satu, jangan sampai nabrak atau salah jalan. Bisakah tidak salah jalan? Bisa. Bukan dengan mata kita melihatnya, tapi dengan rasa. Dengan hati. Dengan kepekaan yang luar biasa, kita bisa berjalan tanpa salah arah. Peka, yang diasah saat "gelap" terjadi.
-cont

dikutip tanpa diedit dari Facebook Note Dini Anggiani

0 comments :

Post a Comment