Berawan di Malam Hari

Leave a Comment

Astry sedikit pusing ketika terbangun. Sesaat dia lupa apa yang terjadi. Di samping tempat tidurnya, ada kak Rizky yang tertidur pulas sambil duduk di kursi. Sekilas terlihat bahwa astry sedang di sebuah kamar rumah sakit yang tampaknya kelas VIP. Sunyi, rapi, bersih, dan lebih luas dari kamar tidurnya di rumah, khas VIP. Dia akhirnya teringat kenapa dia berada di sana sekarang. Semalam memang astry mengalami kejadian yang tak akan dia lupakan seumur hidupnya.

Malam itu, astry pulang dari Senayan City, salah satu mall besar terkemuka di Jakarta Selatan. Ia baru saja melakukan temu kangen dengan teman-teman SMP nya yang memang sudah menyebar ke mana-mana. Tidak banyak memang, hanya 10 orang, namun karena sudah lama tidak bertemu terasa sangat ramai sekali. Beberapa memang ada yang di Jakarta dan sering bertemu, namun yang lain sudah jarang.Cerita-cerita pun mengalir dalam obrolan. Ada tentang masa lalu, ada yang masa sekarang. Ada yang sudah menikah dan ada yang sudah melanjutkan S2.

Acara reuni usai jam 8 malam. Astry yang memang tidak membawa kendaraan pulang sendiri. Sementara yang lain membawa kendaraan. Tadinya astry mau nebeng, tapi berhubung temannya berbeda arah semua, jadinya dia memutuskan lebih baik pulang sendiri dengan angkutan umum, lagian dia memang sudah biasa menggunakan angkutan umum sekalipun di malam hari. Bahkan pernah dia pulang kantor jam 10 malam. Berjalanlah ia ke arah jalan Sudirman untuk mencari kopaja 19, ngekos di daerah Benhill. Namun, di perjalanan menuju kopaja, terlihat beberapa orang yang tampaknya memang sedang nongkrong.

Seorang muda 25 tahunan yang bukan berasal dari tempat tongkrongan menghampiri astry. "Mbak, tau gak kalau saya ingin ke bekasi naek apa?", tanya pemuda itu. "Naek bus patas 05 saja mas", jawab Astry cepat karena memang beberapa kali Astry menggunakan bus 05 untuk ke rumah saudaranya di daerah bekasi. "Boleh antarkan saya mbak?". "Oh, boleh, saya juga menunggu kendaraan di tempat yang sama.". Beberapa saat 2 orang yang tadinya nongkrong mendekati Astry dan pemuda tadi. Astry merasakan mereka mendekat namun tidak menghiraukan. Jalan menuju sudirman masih lumayan jauh. Kedua orang tersebut menarik Astry ke pinggir mendekat ke pagar. Pemuda tadi juga membantu. Astry langsung shock. Salah seorang bersuara berat langsung meminta dompet, "Mana dompet?". Suaranya cukup kencang karena mereka yakin tidak ada siapa-siapa disitu. Astry yang kaget sekaligus panik dengan terburu-buru berusaha mengeluarkan dompet. Walaupun mereka bertiga tidak bersenjata, Astry tetap gemeteran karena badan mereka cukup tegap.

Dompet pun diserahkan. Mereka langsung merampas dan mencari kartu ATMnya Astry. Ketemulah satu ATM BNI, memang cuma ada satu kartu yang Astry punya, selainnya hanya kartu diskonan belanja di beberapa department store. "Berapa nomor pinnya?", salah seorang membentak sambil melempar dompetnya ke Astry. Karena tidak mau uang melayang Astry pun menolak. "Mau saya perkosa, hah??", Astry dibentak lagi. Karena terpaksa dan takut, Astry menjawab, "080219".  "Awas kalau salah ya." salah seorang mengancam sambil pergi dengan kartu ATM. 2 orang lainnya masih menjaga Astry. Karena salah satu sudah pergi dan dengan membawa ATM beserta pinnya, Astry melihat kedua orang lainnya sedikit lengah. Astry pun berlari sekencang-kencangnya. Kedua orang tadi tersentak dengan gerakan mengejutkan Astry. Mereka pun berusaha mengejar Astry. Astry yang sudah jauh tidak memperhatikan jalan di depan. Dia pun tersandung di trotoar. Astry terjatuh tersungkur, kepalanya membentur pinggiran trotoar. Melihat Astry terjatuh, kedua orang tadi kabur meninggalkan Astry. Astry pingsan.

Rizky yang memang sering main ke Senayan City dengan motornya, melihat kedua orang tersebut lari dan tidak jauh dari sana ada seorang wanita tergeletak di trotoar. Rizky mendekat dan meminggirkan motornya. Alangkah terkagetnya ia ketika melihat wanita itu adalah Astry, teman seangkatan adiknya, Tata. Segera ia mengangkat tubuh Astry. Sambil duduk, ia berusaha membangunkan Astry. Dengan air mineral yang ia bawa, Rizky mencipratkan air ke muka Astry beberapa kali. Setelah kurang lebih 5 menit, Astry baru bisa tersadar, namun dalam keadaan tidak stabil. "Ka Rizky ya? Ini dimana?", Astry masih setengah sadar. "Kamu bisa bangun? Kita ke rumah sakit sekarang pake motorku". Sambil tertatih dan dibantu Rizky, Astry naik ke motor Rizky, mereka menuju ke Rumah Sakit Jakarta. Sampai di sana, Astry langsung masuk UGD untuk pemeriksaan awal. Setelah itu, Astry dibawa ke ruang inap untuk perawatan selanjutnya.

Rizky terbangun dari tidurnya. "Eh, Astry dah bangun. Kepala masih pusing?"
"Masih kak. Makasih ya kak, udah nyelamatin aku semalem."
"Iya gpp. Untung aku lewat sana. Kamu udah baekan kan. Aku pulang dulu ke kosan. Nanti ke sini lagi yah."
"Iya udah baekan koq. Kakak pulang aja dulu."
Rizky pun bergegas untuk pulang ke kosan. Tak lama setelah Rizky pulang, Astry kembali tertidur karena tubuhnya masih terasa sangat lelah.

0 comments :

Post a Comment