Antara PNS, Swasta, BUMN, Wirausaha, atau Pengajar

Leave a Comment
Entah hal ini berlaku untuk setiap manusia di seluruh dunia atau cuma di Indonesia aja. Tapi yang gue rasain, hal ini sukses membuat gue bener-bener pusing ampe keliling-keliling bunderan HI. Memilih untuk kerja apa setelah kuliah itu jauh lebih ribet dan lebih pedes rasanya dibanding memilih jurusan yang akan diambil setelah SMA kelar. Ini semacam benang yang makin kusut kalau seandainya dari SMA udah gak tepat milih jurusan. Tapi ada yang bilang apa pun pilihan anda, ya gapapa :D, jalanin aja gitu maksudnya. Agak absurd juga sih ketika SMA loe millih jurusan IPS terus kuliah ngambil Seni Bela Diri.

Pada saat masa akhir kesenangan loe di SMA akan berakhir, mulai berpikir dan pasti banyak yang nanya, mau kuliah dimana dan ngambil jurusan apa. Biasanya sih masih bisa kejawab dengan sempurna, karena peran guru ngarahin anaknya biasanya bagus. Nah, di masa akhir kekelaman dunia kuliah juga pasti gitu, cuma agak lebih parah. Pertanyaan yang akan muncul akan seperti ini, abis kuliah mau langsung kerja, atau mau ngelanjutin kuliah lagi , atau mau langsung kawin. Kalau soal kawin agak beda sih urusannya, itu lebih ke arah hubungan intim. Nah, kalau mau kuliah lagi pasti mikirnya, duit darimana kalau gak dapet beasiswa. Dan secara umum sih, abis S1 yang buat orang Indonesia cukup menguras kantong dan rekening, lebih banyak yang langsung mencari kerja.
Read More...

Penyebab Kemacetan Jakarta

2 comments
Iseng aja sih pengen nulis. Sebenernya pengen nulis yang fiktif atau minimal agak fiktif gitu. Eh gak taunya susah banget. Baru satu tulisan doank, itu pun mikirnya udah kayak kuliah 8 tahun. Ya walaupun tulisan ini lebih bersifat informatif, anggep aja gue lagi cerita.

Udah dari tahun 2009 gue banyak berkutat di Jakarta. Udah rezekinya di sini kali ya. Dari awalnya bolak-balik Bogor-Jakarta ampe akhirnya ngekos di Jakarta. Intinya sih kemacetan itu sumbernya hampir sama di setiap daerahnya di Indonesia. Hanya saja karena perekonomian terlalu berpusat di Jakarta, jadinya segala jenis sumber kemacetan ada di Jakarta. Kemacetan pada saat jam pulang kerja biasanya lebih parah dibandingkan pada saat jam berangkat kerja. Hal ini disebabkan pada saat jam berangkat kerja, para pengusaha (atau yang lebih banyak di rumah) masih berada di rumah, jadi jalanan hanya fokus untuk yang berangkat kerja dan sekolah (mall belum buka). Sementara pada saat jam pulang kerja, hampir semua manusia Jakarta dan sekitarnya berada di jalan, ntah mau pulang menuju rumah, mau ke mall, pulang belanja, atau pulang jalan-jalan.

Read More...

Angkutan Jakarta - Lampung

7 comments
Sebagai orang yang terlahir dan dibesarkan di Lampung, gue musti tau angkutan apa aja yang bisa ngangkut makhluk-makhluk dari Lampung (especially Bandar Lampung) ke ibukota kita tercintah, Jakarta, begitu pun rute sebaliknya. Gue sudah banyak menggunakan angkutan untuk rute ini. Apalagi sekarang alternatifnya banyak banget. Karena sepertinya orang Lampung banyak kerja di Jakarta dan beberapa orang Jakarta juga ada yang kerja di Lampung, termasuk bosnya bokap gue (gak penting juga sih disebutin).

Sebagai gambaran, rute Bandar Lampung - Jakarta itu gue gak tau berapa jaraknya, tapi yang pasti tidak lebih jauh dari perjalanan Indonesia - Mekkah. Bandar Lampung terletak di selatan Pulau Sumatera dan Jakarta agak di ujung barat Pulau Jawa. Secara garis lurus, rute ini akan melewati dataran Lampung Selatan, Kalianda (bawahnya Bandar Lampung) yang diujungnya ada pelabuhan bernama Bakauheni. Kemudian ada selat yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa yaitu selat sunda sebelum bertemu pelabuhan Merak di provinsi Banten. Dari Merak menuju Jakarta melewati kota Cilegon, Serang, dan Tangerang. Kira-kira begitu gambarannya. Yang gak ngerti gak usah banyak tanya.

Beberapa alternatif cara mengangkut makhluk hidup rute Bandar Lampung - Jakarta yaitu:
Read More...

Neagara-gara

Leave a Comment
Terkadang iri melihat bangsa lain maju. Punya masyarakat maju, mandiri, dan sejahtera. Sangat sedikit sekali masyarakat miskin di negara maju. Punya teknologi canggih yang update, seperti transportasi masal yang cepat atau penggunaan teknologi lain yang sudah duluan dibanding negara lain. Rasanya negara seperti itu gak perlu macem-macem buat menghasilkan duid, walau sekarang lagi pada krisis sih.

Bukannya nggak bangga ama bangsa sendiri, tapi rasanya kalo ngerasain banyaknya kekurangan negara sendiri ya sedih juga. Sempet mencari sendiri kenapa bangsa sendiri sampe ke tahap yang sekarang mulai dari buku sejarah ampe googling. Beberapa ketemu fakta yang memang panjang untuk diceritakan. Tapi toh fakta tersebut tidak ada yang bisa memastikan kebenerannya.Tapi yasudahlah ya. Sejarah mah cuma masa lalu, diambil hikmahnya aja buat masa depan lebih baik (ceileeeh).

Padahal ya, Indonesia negara tropis. Bisa dibilang buang biji buah sembarangan aja bisa numbuh puun (read: pohon). Belum lagi tambang minyak dan gas yang merupakan hadiah masa lampau karena daerah banyak kehidupan. Manusianya juga cerdas-cerdas. Orang Jerman aja pasti kenal Pak Habibie, jasanya buat Jerman tidak ternilai kali ya. Belum lagi yang dapet penghargaan di dunia internasional. Ada yang di bidang sains, perfilman, musik, ampe bulutangkis. Tapi tetep aja, bisa dibilang 70% masyarakat Indonesia harus hidup susah payah. Ibukotanya bernama Jakarta diliputi berbagai masalah, ya macet lah, banjir lah, kerusuhan, dll. Sistem transportasi tidak ada yang memiliki standar yang baik, sekalinya ada yang baik, masyarakat kebanyakan gak bisa nyicipin. Ekonomi terlihat jelas terpusat di pulau Jawa, pulau lain yang jauh lebih besar dan lebih banyak potensi terbengkalai. Malah asing yang banyak menguasai. Perkebunan di Sumatera banyak dikuasai asing. Hutan dan tambang di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, sudah lama dikuasai asing.
Read More...

Hal-hal yang Perlu Diketahui Mengenai Kartu Kredit

1 comment


Dari hasil investigasi pengalaman di perbankkan dan pencarian informasi yang saya lakukan selama ini, maka didapat kesimpulan bahwa :

1. Hutang kartu kredit dan KTA bersifat tidak mengikat para pemegangnya dan tidak ada Undang-undangnya, tidak diwariskan, tidak dapat dipindahtangankan (artinya tidak bisa ditagihkan kepada orang lain) ,tidak boleh menyita barang apapun dari anda,surat hutang tidak boleh diserahkan kepada pihak lain atau diperjualbelikan, dsb.

2. Ada klausul yang disembunyikan oleh pihak penerbit kartu kredit bahwa jika pemegang kartu kredit sudah tidak mampu membayar maka hutang akan ditanggung penuh oleh pihak asuransi kartu kredit visa master. bahkan untuk beberapa bank asing tanggungan penuh asuransi itu mencapai limit 500 juta.

3. Adalah oknum bank bagian kartu kredit yang menyerahkan atau bahkan melelang tagihan hutang kartu kredit macet itu ke pihak ketiga atau debt collector untuk ditagihkan kepada pemegang kartu kredit yang macet. dari informasi yang didapat dari para mantan orang kartu kredit bank swasta dan asing, maka sebenarnya uang itu tidaklah disetorkan ke bank karena memang hutang itu sudah dianggap lunas oleh asuransi tadi. Jadi uang yang ditarik dari klien pemegang kartu kredit yang macet itu dibagi dua oleh para oknum bank dan debt collector. Jadi selama ini rakyat dihisap oleh praktek bisnis ilegal seperti ini yang memanfaatkan ketidaktahuan nasabah dan penyembunyian klausul penggantian asuransi hutang kartu kredit.
Read More...